Jangan dulu anda berprasangka buruk terlebih dahulu membaca judul artikel ini. Memang pada umumnya kita menilai hal yag buruk akan berakibat buruk bagi bisnis atau perusahaan. Sepupu saya yang sudah menjalankan bisnis Las Listrik dan Pagar rumah selama kurang lebih lima tahun dengan cara-cara yang umum tidak membuatnya berhasil keluar dari lilitan hutang yang mendera perusahaannya selama 3 tahun terakhir. Apa yang harus dilakukannya? Entahlah, tentu jika kita mengalami masalah yang berat memang harus diatasi dengan tindakan yang memang tidak biasa, tidak umum, gebrakan bukan gerakan. Luar biasa bukan biasa.
Istilah Too bad can be good ini kita bisa mengambil contoh Maskapai penerbangan Ryanair dari United Kingdom atau negeri Inggris, yang merupakan low-cost carrier di Eropa. Namanya low-cost carrier, pastilah harga tiketnya murah. Southwest Airline, Jetblue Airways, dan Air Asia sudah jauh-jauh hari melakoninya. Namun, terlepas dari itu semua, Ryanair dapat dikatakan sebagai salah satu maskapai paling buruk di sana.
Betapa tidak? Kursi yang anda duduki tidak bisa direbahkan. Kantong di belakang kursi pun tidak ada. Anda juga dibebani biaya tambahan jika ingin memilih kursi, memeriksa bagasi, atau memakai kursi roda. Sungguh, pelayanan yang sangat buruk.
Minuman gratis pun jangan anda harapkan. Mereka menjual air, kudapan dan segalanya. Mereka juga hanya meladeni penerbangan jarak dekat dan menangani bandara sekunder. Bagaimana dengan konter tiket? Mereka tidak mengandalkannya. Mereka menjual 98% tiketnya via internet. Dampaknya biaya administrasi dan komisi agen dapat ditekan.
Selain itu, Ryanair berusaha making money dari pemasangan iklan di sekujur pesawat (tak akan lama lagi iklan di meja lipat penumpang) dan penawaran aneka ragam barang oleh pramugari. Bahkan situs resminya tidak luput dari penawaran produk. Selanjutnya Ryanair juga mencoba menjalin kerjasama dan making money sebisa-bisanya dari pihak hotel, mobil sewaan, paket ski, dan asuransi perjalanan anda bisa lihat sendiri di stusnya yang banyak menawarkan berbagia produk dan jasa. Betul-betul cara making money yang buruk bagi sekelas maskapai penerbangan.
Pimpinan Ryanair sempat berceloteh, “Kami ahlinya publisitas murahan.” Dan ia membuktikannya. Misalkan, demi promosi penerbangan ke Roma, ia rela mengenakan kostum Paus. Pernah pula ia mengendarai tank ke kantor pesaing. Ternyata, pelayanan yang buruk, cara making money yang buruk, serta promosi yang buruk malah mendongkrak laba Ryanair hampir 40% pada periode tertentu. Ya, terlalu buruk berarti baik.
Sobat, cukup rasanya saya memaparkan contoh ‘terlalu buruk itu bisa berarti baik’. Sebenarnya saya hanya ingin menegaskan bahwa dalam persaingan bisnis ini, kadangkala kita membutuhkan pendekatan-pendekatan yang lateral (tidak teratur, lompatan-lompatan), tidak lagi linier (dari A harus B kemudian C) kendati pada mulanya pendekatan-pendekatan tersebut dicap buruk dan terlarang oleh kebanyakan orang. Dan sangat sedikit orang yang melakukannya kecuali orang-orang yang mendahulukan otak kanan ketimbang otak kiri.
Ambil contoh ketika Ndang Sutisna – Pengarah Kreatif Eksekutif di AdWork Euro – yang mengusulkan agar Kompas edisi 28 Juni 2005 memuat tulisan mencolok, “Simpan Kompas hari ini, besok tidak akan terbit lagi.” Dipasang pula foto hitam-putih tiga tokoh perubahan yang meninggal dunia, layaknya Chairil nwar, Harry Roesly, dan Soe Hok Gie. Tak disangka, berita harian ini tetap menakhodai pasar dengan tiras 530.000 hingga 600.000 eksemplar, dengan 2,25 juta pembaca – termasuk kalangan muda. Sementara itu billing iklannya setahun mencapai 900 miliar lebih. Mantap abis.
1 comments:
Did you know that you can earn cash by locking special pages of your blog or site?
All you need to do is to open an account on AdscendMedia and embed their content locking widget.
Post a Comment
Silahkan tulis komentar sebagai umpan balik dari artikel ini. Tidak diperkenankan untuk komentar yang berunsur spamming, porno, dll.