Menerima Kesepian Kita

Salah satu bagian tersulit menjadi manusia adalah rasa kesepian. Ya, saya kira semua orang pernah merasakan kesepian. Entah itu mungkin karena anda atau saya belum mempunyai pasangan atau anda dan saya sudah mempunyai pasangan. saya kira kedua situasi tersebut tidak akan terlepas dari rasa kesepian.
Kesepian menjadi subjek yang jarang dibicarakan orang karena 'enggan'. Ada stigma yang terikat padanya, seperti penyakit. Kesepian ibaratnya suatu kegagalan hidup. Kesepian menunjukan ketidak mampuan diri kita karena menjalani hidup tanpa dihadiri orang-orang yang menarik atau ketidak mampuan memanfaatkan waktu dengan baik. Tetapi, kita kurang memahami bahwa kesepian tidak ada hubungannya dengan apakah kita memiliki kekasih atau berapa banyak teman yang kita miliki. Ada kalangan yang menyebutkan jenis kesepian terburuk adalah ketika kita berada dalama jalinan yang intim, atau memiliki banyak teman, tapi tetap merasa terisolasi atau terpisah dari mereka. Terkadang, memiliki banyak peluang untuk berhubungan dengan orang lain kadang kala justru bisa menambah kesepian.
Salah satu rekan saya di sekolah selalu mencoba menyembunyikan perasaan kesepiannya dengan menyibukan diri, bergerak  cepat, banyak berkumpul dengan rekan kerja sehingga sering terucap bahwa dia tidak ingin libur bekerja untuk menghindari perasaan itu. Bagaimana dengan anda? saya kira setiap orang memiliki cara masing-masing. Terserah anda.
Ada perbedaan besar antara sendiri dan kesepian. Sendiri bisa merupakan suatu hal yang menyenangkan dan bebas, memungkinkan terjalinnya keintiman dengan diri sendiri. Sedangkan kesepian merupkan pengalaman terburuk. Kita terkurung dalam penjara yang kita buat sendiri, tanpa tahu bagaimana mendobraknya. Kita merasa sia-sia dan putus asa. Kita cenderung banyak melamun, tidur, tidak bersemangat, dan tanpa harapan seakan-akan tinggal di tempat yang penuh kematian. Ketika merasa kesepian, saya pun merasa berada pada tingkatan untuk menyerang diri sendiri. Ada sesuatu yang salah dalam diri dan kesepian membuktikan bahwa saya gagal. "Bila saya benar-benar sukses, saya tak akan merasa kesepian, berarti saya gagal." Kesepian adalah perasaan yang menakutkan. Tetapi dengan menilai seperti itu, kita malah semakin merasa kesakitan. Kita semakin jauh terseret, dan hidup begitu sulit, tiada arti.

Kepedihan hanya ada dalam perlawanan.
Sukacita hanya ada dalam penerimaan.
Situasi menyakitkan yang anda terima dengan sepenuh ahti akan menjadi sukacita.
Situasi penuh sukacita yang tidak anda terima akan menjadi kepedihan.
Tidak ada yang namanya pengalaman buruk.
pengalaman buruk semata-mata merupakan kreasi dari
perlawanan anda terhadap pengalaman itu.
(Jalaluddin Rumi, penyair dan sufi Persia abad ke- 12)

Jika anda pernah membaca buku Dale Carnegie -How to win friend- dimana tercatat yang masuk rumah sakit jiwa lebih banyak ketimbang sakit jasmani. Dikisahkan ada seorang wanita yang dirawat di rumah sakit jiwa karena hubungan rumah tangganya hancur, suaminya tidak memperhatikannya atau peduli padanya. Bahkan jarang pulang dan suka main-main dengan perempuan di luar. Wanita itu sedih, hidupnya hancur, dan kesepian hingga dalam kegilaannya dia berhayal bahwa dia menjadi seorang istri bangsawan. Dia ingin dipanggil 'lady' oleh semua orang. Dokternya berkata bahwa dia lebih bahagia dalam kegilaannya ketimbang sebelumnya.

Namun saya akhirnya dapat memahami bahwa kesepian adalah tempat paling mandiri yang bisa kita peroleh, sebuah tempat yang tercipta karna tiadanya hubungan dengan dunia luar di sekitar kita. Itu adalah salah satu kemenangan terbesar dari ego kita. "Tuhan tidak ada, Anda telah ditinggalkan, jalinan hubungan tidak berjalan lancar, dan cinta itu hanya ilusi," demikian pikiran yang kerap membisiki kita. Dibutuhkan keberanian besar untuk mengunjungi tempat pembuangan ini di dalam diri kita, tempat kita merasa begitu tidak ada hubungan dengan dunia luar. Tetapi, sekalipun kita merasa sendiri, kita tak pernah disia-siakan. Ketika Muhammad SAW menyendiri di gua Hira yang tujuannya untuk merenung dan mencari jawaban dari realitas yang sedang terjadi pada waktu itu, di sanalah beliau mendapat wahyu, pencerahan spiritual yang tiada banding. Sholat Tahajud yang sangat dianjurkan, meluangkan kita dalam kesendirian yang sepi, tiada orang lain kecuali anda sendiri dan sang pencipta yang terjalin sebuah komunikasi vertikal.
Kita semua pernah mengalami kesepian. tapi, ada banyak cara untuk melaluinya.
(Nantikan post selanjutnya)

.::Related Posts: