Dr Sonia Lupien dari McGill University di Montreal, menyurvei 92 warga senior selama lebih dari 15 tahun dan mempelajari hasil pemindaian (scan) otak. Dia menemukan bahwa otak yang dimiliki oleh orang yang rendah diri sampai seperlima dari orang yang memiliki rasa percaya diri. Orang-orang yang rendah diri tersebut mendapatkan nilai yang buruk saat diuji ingatan dan pembelajaran.
Kabar baiknya, ada cara untuk mengembalikan ukuran otak manusia. Ukuran otak manusia bisa kembali ke normal jika dikembalikan rasa percaya dirinya. Menurut Dr Felicia Huppert dari Cambridge University - cara mengembalikan cukup mudah dengan cara memfokuskan pembicaraan pada hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari dan menikmati momen yang menyenangkan pada saat hidup ini terasa sulit.
Otak adalah anugrah dari Allah yang sangat berharga, sungguh sayang jika kita menyia-nyiakan otak ini dengan cara merasa rendah diri. Apakah Anda rendah diri? Ada beberapa cara untuk mengevaluasi apakah Anda termasuk rendah diri atau tidak. Hal yang paling utama ialah saat Anda menginginkan sesuatu atau melakukan sesuatu Anda tidak berani mencapainya.
Namun jangan sedih, jika Anda termasuk orang yang rendah diri atau menemukan orang yang Anda sayangi merasa rendah diri, masih ada cara yang bisa ditempuh untuk mengembalikan kepercayaan diri. Diatas disebutkan caranya ialah dengan fokus membicarakan hal-hal yang positif dalam kehidupan sehari-hari. Anda bisa melakukannya sekarang juga atau mengajarkan kepada orang yang rendah diri. Insya Allah rasa percaya diri akan segera kembali.
Untuk mengembalikan rasa percaya diri tidaklah memerlukan waktu lama. Saya pernah mengadakan pelatihan "Percaya Diri dalam Sehari", dan hasilnya luar biasa para peserta langsung mendapatkan kepercayaan diri setelah pelatihan selesai. Alhamdulillah, Anda juga bisa.
8 comments:
wah, otak siapa tuh :D
mampir, ada post baru
@Ka Damar
Heheh..otak manusia tentunya sobat...
Berkali-kali dicoba dan alhamdulillah hari ini masih dlm proses yg saya amati akhir2 ini semakin meningkat dlm diri,namun terkdang lingkungn yang mncoba mlumpuhkan sering datang menghibur dan seolah mengikat serta mengendalikan.
Oh ya,berbicara positif itu seprti apa Pak,apkah hny brbcara ttg hari ini&masa depan/bergaul dg org lain dan bicara seperlunya.
seperti bnyk lelucon yg berpotensi mengakrabkan hubungan,namun"MERENDAHKAN ORANG LAIN".
wah menarik nih, tolong tips nya lebih spesifik lagi dong pak. :D
terima kasih
@Mufid
senantiasa berbicara postitif adalah salah satu bentuk upaya yang akan mempengaruhi pada tingkah laku kita untuk tetap di jalur yang positif (benar). Karenanya Rasulullah SAW sendiri menganjurkan untuk berprasangka baik (husnudzon) lawannya Su'udzon. Berprasangka baik terutama kepada Allah SWT. semoga hati kita akan tentram dan otak kita tidak akan menciut. Terimakasih komentarnya sobat
@warlord team
Terimaksh sobat.. insya Allah di posting yang akan datang
Sama-sama Pak,tapi saya ingin jawaban Bapak "LEBIH".
Bagaimana penerapan kongkrit"BERBICARA POSITIF"itu,ktk kita sedang bergaul dg orng lain.?
berkata seperlunya/brbcara ttg masa kini&masa dpn sprtinya hny akn mmbuat kita benar2 "DIAM",ktk kita brada dilingkungan mnsia2 konvensional,yg waktu sehari-hari mrka di penuhi dg"MENGELUHKAN SESUATU&MEMBICARAKAN MASA LALU.
Jk kita mcba mnyelam ke dunia mrk"KITA MNDAPAT KOMUNIKASI AKTIF"namun penerapan"BERBICARA POSITIF"tersendat dlm pelaksanaanya.
@Mufid
Benar pak mufid, berbicara positif bisa dilakukan ketika bergaul dengan orang lain, baik itu membicarakan masa kini atau pun masa depan. Sehingga kita akan merasa bahwa diri kita sangat berharga atas apa yang dianugrahkan Allah kepada kita. Kalaupun mereka merespon dengan negatif dengan keluhan-keluhannya, kita harus mengingatkannya/menasihatinya. Insya Allah tidak akan membuat kita diam.
Post a Comment
Silahkan tulis komentar sebagai umpan balik dari artikel ini. Tidak diperkenankan untuk komentar yang berunsur spamming, porno, dll.