Hidup adalah perjuangan yang tiada akhir hingga kita tenggelam di liang lahat. Sejak kita di lahirkan hingga kita dewasa seperti sekarang ini, kita telah melalui banyak fase yang harus ditempuh. Seorang bayi berjuang untuk berguling, merangkak, berjalan, hingga dapat berlari kencang, semua fase sangat penting, membutuhkan waktu dan kesabaran.
Kita harus melewati semua fase tersebut dan tidak bisa meloncati satu fase pun. Semua itu sudah peraturan alam, sunnatullah.
Kita harus melewati semua fase tersebut dan tidak bisa meloncati satu fase pun. Semua itu sudah peraturan alam, sunnatullah.
Sekarang, kita telah berkembang sedemikian rupa. Kita semua bercita-cita untuk hidup sukses, namun perjalanan ke tempat yang kita tuju itu ternyata tidak mudah atau dikatakan sangat sulit. Seperti dalam peperangan, setiap kali menghadapi suatu peperangan memerlukan persiapan yang matang. Persiapan prajurit, perbekalan, strategi, muslihat, sampai membakar moral prajuritnya. Semua itu dilakukan demi mencapai kemenangan. Kemenangan bukan ditentukan dengan banyaknya jumlah tetapi diukur dari kesiapan pasukannya. Sejarah mencatat banyak peristiwa baik yang klasik maupun modern betapa yang sedikit mengalahkan yang banyak.
Mungkin Anda pernah mendengar dengan orang yang yang bernama Sun Tzu, dia adalah ahli perang dari negeri Cina. Sekarang strategi dia banyak diaplikasikan untuk bisnis, pendidikan, manajeman, dan pemasaran. Memang, strategi bisnis pada dasarnya mirip dengan strategi perang, jadi mengambil pelajaran dari strategi perang untuk meraih sukses dibidang lainnya adalah cukup relevan.
Nabi Muhammad SAW, selain sebagai seorang nabi, beliau juga adalah seorang ahli perang juga. Beliau ahli juga dalam strategi perang yang sudah terbukti sangat ampuh, dengan mengalahkan kaum kafir yang jumlah pasukannya jauh lebih banyak. Mengapa kita tidak belajar strategi perang Rasulullah SAW yang sudah pasti islami. Atau strategi perang setelah wafatnya Nabi yang terkenal seorang panglima Kholid bin Walid yang strateginya dipelajari oleh Napoleon Bonaparte.
Pada artikel ini, akan kami uraikan bagaimana persiapan perang yang diperintahkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW dan sahabat-sahabatnya yang bisa kita pelajari dari Al Quran.
Persiapan Mental, Skill dan Pengetahuan
Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya). (QS An Nisa:84)
Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu sendiri. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan amat keras siksaan(Nya). (QS An Nisa:84)
Persiapan mental yang pertama adalah kesiapan mental yang meliputi kesadaran akan kewajiban, pengobaran semangat berperang, dan keyakinan akan kekuatan Allah. Inilah kunci yang mendasar bagi semua orang. Kesadaran yang berarti keimanan yang mantap bahwa hidup kita adalah milik Allah tidak ada tujuan selainnya. Keyakinan bahwa Allah akan memenangkan hambanya yang teguh dalam usahanya, tidak ada ragu dalam hati, itulah yang membuat Nabi Muhammad SAW sukses dalam misinya karena beliau yakin, visinya jelas, tanpa ragu walau ditempuh hampir seumur hidupnya.
Mental saja tidak cukup kita memerlukan keahlian yang mumpuni, sesuai dengan zaman dan medan yang kita geluti. Seorang prajurit memerlukan keahlian dalam menembak yang jitu dan bela diri yang mahir. Seorang pengusaha memerlukan keahlian sesuai dengan bidangnya. Seorang guru memerlukan keahlian dalam mengajar, metode baru, media baru dll. Teruslah meng upgrade diri karena kehidupan berjalan sangat cepat tanpa anda sadari.
Persiapan Materi
Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). (QS Al Anfaal:60)
Buatlah rencana jangka panjang dan jangka pendek karena kehidupan memerlukan perencanaan yang matang dalam keuangan/financial. Kesuksesan suatu perusahaan salah satunya ditentukan oleh menejmen keuangan yang baik dan jujur. Ingat Nabi Yusuf adalah seorang pemegangan keuangan kerajaan Mesir yang sukses, hingga mampu mengatasi musim kering yang panjang saat itu
Pengaturan Pasukan
Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS.Ash Shaaf:4)
Berapapun banyaknya jumlah pasukan, tanpa seorang panglima yang hebat dalam mengatur pasukannya tentu sangat sulit untuk mencapai kemenganan. Begitu juga dalam memimpin perusahaan atau sekolah, walau staf/pegawainya memiliki skill yang tinggi dan kualitas yang mumpuni, jika dipimpin oleh pemimpin yang lemah tentu akan sulit meraih sukses. Yang ada hanyalah barisan yang berantakan dan banyak yang melarikan diri.
Ini hanyalah sekelumit persiapan perang yang saya petik dari Al Quran, masih banyak strategi dan taktik yang bisa kita ambil pelajarannya. Ada buku yang membahas tentang strategi perang Rasulullah SAW, atau Anda bisa menggalinya baik dari Al Quran dan hadits, termasuk sirah Nabi SAW. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya dan diterapkan pada kehidupan kita sehari-hari.
1 comments:
love this artikel :)
Post a Comment
Silahkan tulis komentar sebagai umpan balik dari artikel ini. Tidak diperkenankan untuk komentar yang berunsur spamming, porno, dll.