http://picasion.com

rss

Cari Sepatu Keren??

Paman Kaya Paman Miskin (Keduanya sama-sama jatuh miskin)

Saya mempunyai paman dari pihak ayah dan pihak ibu. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Yang satu berpendidikan tinggi (Sarjana) dan yang satu lagi sama sekali tidak tamat sekolah dasar yang hanya menguasai baca tulis dan hitung. Keduanya sama-sama memiliki 6 anak dan usia anak-anak mereka hampir sama.

Karena latar belakang pendidikan yang berbeda jelas mereka memiliki perbedaan dalam hal mendapatkan uang untuk menghidupi keluarganya. Paman yang berpendidikan tinggi bekerja untuk pemerintah atau akrab disebut pegawai negeri sipil (PNS) mendapatkan gaji tetap yang aman dan pensiunan. Sedangkah paman yang tidak berpendidikan mendapatkan uang dari bisnis yang ia bangun dari nol selama bertahun-tahun.
Paman saya yang miskin membiayai sekolah anak-anaknya dari gaji tersebut, alhasil ia sering mendapat masalah finansial yang serius di sepanjang jalan membiayai anaknya. Ia selalu mendorong anak-anaknya untuk sekolah, mendapat nilai tinggi dan mencari pekerjaan pada perusahaan swasta yang bergaji tinggi tinggi pula. Ia melarang anak-anaknya untuk menjadi pegawai negeri dengan alasan yang tidak pernah ia utarakan secara mendetil. Sedang ayah saya yang tidak berpendidikan tidak memiliki masalah sama sekali dalam menyekolahkan anak-anaknya karena bisnisnya menghasilkan banyak uang dan memenuhi semua kebutuhan keluarganya. Bahkan ia mampu membeli barang-barang elektronik dan sering gonta ganti kendaraannya.
Paman saya yang miskin bekerja bertahun-tahun pada pemerintah dengan mengandalkan gaji tetap untuk membiayai keluarganya. Ia sangat mementingkan pendidikan anak-anaknya sehingga sering kali berhutang atau meminjam uang pada seseorang untuk menutupi kekurangan biaya sekolah anak-anaknya. Dia memandang pendidikan anak adalah investasi masa depan yang kelak akan menjadi penyelamat akan masalah keuangan keluarganya. Dan memang ia berhasil menyekolahkan hampir semua anaknya dan sekarang sudah memiliki pekerjaan yang ia impikan sebelumnya.
Sedangkan paman saya yang kaya bertahun-tahun mengurus bisnisnya hingga sangat maju dan menghasilkan banyak uang untuk keluarganya. Namun sayang perhatiannya kepada anak-anaknya teralihkan karena kesibukannya mengurus bisnisnya. Alhasil, tidak seorangpun dari anaknya yang berhasil meraih gelar sarjana. Anak-anaknya cenderung bermental menghabiskan uang ayahnya dan tidak belajar bagaimana mendapatkan uang. Akhirnya mereka semua mengikuti langkah ayahnya atau lebih tepat mengekor ayahnya.
Paman saya yang kaya telah mencoba mengarahkan anak-anak lelakinya untuk terjun membantu perusahaanya dengan maksud supaya bisa seperti dirinya. Sayang, ia terlambat mendidik anaknya utnuk menjadi seorang wiarausaha seperti dirinya. Mereka sudah dewasa dan bahkan sudah memiliki anak dan istri. Bias anda tebak mereka tidak mandiri secara finansial. mendidik bisnis anak yang rata-rata sudah menginjak usia dewasa akan jauh lebih sulit ketmbang dididik sejak dini. Karena kebiasaan sejak kecil dalam menghabiskan uang (boros) dan apa yang mereka inginkan telah tersedia sehingga mereka lupa belajar akan kesabaran dan pikirannya tertutup. Alhasil, anak-anaknya cenderung bermental menghabiskan uang ketimbang menghasilkan uang.
Setelah usia mereka menginjak umur 60an, paman saya yang kaya jatuh miskin dan hingga saat ini ia harus tetap mengurusi bisnisnya karena tak seorang pun dari anaknya yang mampu menggantikannya. Perusahaannya jatuh terlilit utang yang besar pada bank dan hasil bisnisnya tidak mampu menutupi tagihannya kecuali hanya bunganya saja. Sedangkan paman saya yang miskin tetap miskin dengan mengandalkan uang pensiunannya dan hidup jauh dari anak-anaknya yang sudah sukses ia sekolahkan Karena perceraian.
Sebenarnya, keduanya memiliki kecerdasan yang berbeda dan unggul di bidang masing-masing. Keduanya orang terpandang di masyarakatnya. Yang satu terpandang karena kepintarannya dan yang satu terpandang karena banyak uang. Sayangnya keduanya tidak memiliki kecerdasan finansial yang cukup, paman saya yang berpendidikan memandang pendidikan adalah segalanya namun tidak mengetahui bahwa mengurus bisnis sendiri jauh lebih penting ketimbang harus bekerja untuk orang lain dengan penghasilan terbatas. Sedang paman saya yang tidak berpendidikan namun kaya telah mengetahui pentingnya memiliki bisnis sendiri dan menhasilkan banyak uang.
Tapi sayang ia tidak mengetahui perbedaan asset dan liabilities (silahkan and abaca buku Rich Dad Poor Dad karya Robert Kiyosaki), semasa jayanya ia sering menghabiskan uangnya untuk membangun rumah yang besar, motor, mobil baru, barang elektronik yang mahal dan memberikan apapun yang diminta anak-anaknya sebagai tanda sayangnya pada mereka. Ia menganggap bahwa semua ia belanjakannya adalah asset, padahal semua yang ia beli adalah liabilities yang akan menghisapnya uangnya sampai habis.
Dari kedua paman saya itu saya dapat belajar banyak tentang arti penting pendidikan finansial dan harus selalu melek finansial. Ingat, kita hanya bias melihat uang dengan pikiran kita bukan dengan mata kita. Hilangkan kebiasaan membeli banyak barang-barang yang tidak penting karena ingatlah mobil yang baru anda beli akan berkurang harganya 20% setelah melawati pintu dealernya. Handphone yang baru anda beli akan menyusut harganya setelah anda lepas segelnya. Merencanakan masa depan finansial kita adalah suatu keniscayaan. Sedangkan mengabaikannya adalah bencana jangka panjang yang mungkin saat ini kita tidak bisa melihatnya tapi akan terasa ketika saatnya nanti. Seperti paman saya yang kaya dan paman saya yang miskin.

.::Related Posts:

1 comments:

Unknown on Wednesday, March 13, 2019 5:15:00 PM said... Reply


Dengan alasan apapun, kita ga boleh menyerah hanya karena jatuh miskin.
Banyak jalan menuju roma untuk menstabilkan kembali keuangan kita, seperti yang ada pada artikel dibawah ini nih.
cara stabilkan keuangan


Post a Comment

Silahkan tulis komentar sebagai umpan balik dari artikel ini. Tidak diperkenankan untuk komentar yang berunsur spamming, porno, dll.

http://picasion.com/i/1TFa9/

Sub Menu

  • 1. Membuat Teks Berkedip
  • 2. Menambah Elemen di Atas dan Bawah Posting
  • 3. Menambah Dua Elemen di Bawah Sidebar
  • 4. Kotak Komentar Blogger Bermasalah
  • 5. Membuat Teks Bergerak Pada Blogger
  • 6. Membuat Tabel Pada Blogger
  • 7. Cara Membuat Scrollbox pada Blogger
  • 8. Fungsi New Pages Pada Blogspot
  • 9. Cara Menampilkan Tanggal Post (Post Date) Blogger di Waktu Yang Sama
  • 10. Membagi 2 Kolom Sidebar Blog
  • 11. Cara Memperlebar Halaman Blog
  • 12. Mengatur Perataan Posting Artikel
  • 13. Membuat Menu Dropdown Pada Arsip
  • 14. Blogger Sudah Support Fungsi Readmore
  • 15. Menambahkan Web Counter
  • 16. Cara Mendaftar dalam Blogspot
  • 17. Membuat Emotion Pada Blogger
  • 18. Memasang Yahoo Messenger Emotion
  • 19. Membuat Background Posting
  • 20. Membuat Menu Tab View Pada Blogger
  • 21. Cara Mengganti Icon Pada Address Bar
  • 22. Cara Memasang Gambar Berbingkai
  • 23. Cara Membuat Tombol Facebook Like di Blogger
  • 24. Cara Membuat Related Post Dengan Fungsi Scroll
  • 25. Membuat Border dan Kotak Pada Postingan
  • 26. Cara Membuat Buku Tamu Melayang
  • 27. Membuat Iklan Melayang dengan Tombol Close
  • 28. Membuat Kata Sambutan, Penutup dan Pertanyaan Pada Blogger
  • 29. Memasang Widget Recent Post dengan Thumblnails
  • 30. Evolusi Blogger dari Tahun 1999 - 2009
  • 31. Tips Agar Blog Anda Mudah Diakses di HP
  • 32. Cara Memasang Retweet Button Pada Blogger
  • 33. Cara Memperbesar Image/Gambar Pada Postingan Blog
  • 34. Menambah Font dari Google Custom Pada Blogger
  • 35. Membackup Komentar di Blogger
  • 36. Koleksi Gratis RSS Feed Icon dan RSS Feed Vector Graphics
  • 37. Tips Menjadikan Blogger Unlimited Bandwidht/Loading Page Super Cepat
  • 38. Daftar 'Keyboard Shortcut' Untuk Posting di Blogger
  • 39. Mengganti Font Blogger dari Kernest.com
  • 40. Tips Seni Dalam Menulis Artikel di Blog Kita
  • 41. 8 Tips Menulis Artikel Blog Dalam Waktu 20 Menit
  • 42. 5 Tips Efektif dalam Menulis di Blog
  • 43. Mengenal Lebih Dekat Tentang SEO dengan SEO Dictionary
  • 44. 4 Situs Terbaik Bekapasitas 10GB Untuk Menyimpan Data Secara Online
  • 45. SEO adalah Kerangka, Konten adalah Otot, Sosial Media adalah Fisik
  • 46. Bagaimana Cara Kerja Google?
  • 47. Perbaharui Posting Lama Anda
  • 48. Mengapa Page Rank Blog/Web Jatuh?
  • 49. Share Buttons Milik Blogger
  • 50. Integrasi Antara Blogger dan Zemanta Gadget
  • 51. Gambaran Frekuensi Posting Blog kita
  • 52. Cara Mengatasi Blog Post dari Copy Paste
  • 53. Batas/Limit Kapasitas Akun Blogger
  • 54. Posting Blog Menggunakan Word 2010
  • 55. 6 Situs Foto Gratis untuk Blog Anda
  • 56. Cara Menampilkan Tanggal Post (Post Date) Blogger di Waktu Yang Sama
  • 57. 5 Alasan Mengapa Anda Harus Menjawab Setiap Komentar
  • 58. Cara Memodifikasi Bullet List dan Numbered List di Blogger Post
  • 59. Generasi Blogger Masih Didominasi Oleh Kawula Muda
  • 60. Blogger Perkenalkan Pendeteksi Otomatis Komentar Spam
  • 61. Blogger Belajar Dari Harry Potter
  • 62. Trik Menampilkan Total Post, Comment, dan Online User
  • 63. 38 Jawaban SEO
  • 64. Trik Menampilkan Total Post, Comment, dan Online User
  • 65. Cara Mentransfer Akun Blog ke Akun Blog yang Lain
  • 66. Mengenal Fungsi Navbar di Blogger
  • 67. Cara Pasang Recent Posts Thumbnails Dengan Mudah
  • 68. Cara Memasang File Flash Di Blog Post
  • Popular Posts

    Shout it!